Dua Perempuan Pengusaha Muslim Jadi Dewan Penyantun Forum Komunikasi Pendeta Indonesia

Kebaikan hati serta solidaritas yang ditunjukkan Virda Deviyanti dan Sri Mulyati mengingatkan Ketua Dewan Pengurus Forkapin Pdt Imanuel Ebenhaezer Lubis akan Anies Baswedan yang sangat peduli kepada kaum Nasrani.
JAKARTA | Media Muda Mengabdi – Persiapan pembentukan Forum Komunikasi Pendeta Indonesia (Forkapin) terus dimatangkan.
Pada Sabtu 4 Februari 2023 menjadi hari istimewa bagi para pendeta di wilayah Jakarta. Pasalnya, baru kali pertama dalam sejarah terbentuknya sebuah organisasi yang diberi nama Forkapin tingkat nasional yang akan menaungi atau mewadahi para pendeta yang mau diberdayakan.
Ketua Dewan Pengurus Forkapin Pdt Imanuel Ebenhaezer Lubis menyebutkan dua perempuan pengusaha Muslim sangat membantu dibentuknya organiasasi ini.
“Ibu Virda Deviyanti dan Ibu Sri Mulyati merupakan dua pengusaha Muslim yang baik hati menyumbangkan makanan berupa snack dan 100 nasi kotak kepada para pendeta untuk mendukung terbentuknya perkumpulan ini,” kata Imanuel kepada KBA News, Minggu 5 Februari 2023.
Rapat tersebut pun telah sepakat memilih dua perempuan tersebut sebagai Dewan Penyantun walau berbeda agama. Ini sekaligus mengingatkan Pdt Imanuel terhadap sosok pribadi Anies Baswedan yang juga sangat peduli kepada kaum minoritas
“Ibu Virda Deviyanti dan Sri Mulyati telah menunjukkan rasa solidaritas dan pribadi mereka mengingatkan saya kepada Anies Baswedan,” ujar dia.
Dia pun mengaku sangat terharu kepada kedua perempuan yang membantu kaum minoritas. “Bukan soal besar atau kecil sumbangan melainkan bergotong-royong dan peduli sama seperti Bapak Anies Baswedan yang sangat peduli kepada kaum Nasrani,” kata Imanuel.
Pada saat acara itu juga hadir Pdt Shephard Supit (anggota TGUPP era Anies Baswedan), Virda Deviyanti (Pengusaha Alkes) sebagai narasumber, dan Frans Immanuel Saragih sebagai moderator dalam diskusi bertema “Berkarya Kebaikan Bagi Masa Depan Bangsa.”
“Semoga Forkopin dapat memberikan kontribusi yang positif terutama dalam bidang dakwah dan pengembangan atau pembinaan keagamaan. Hal ini mengingat negara kita adalah negara berdasarkan Pancasila yang terdiri dari enam agama serta berbagai suku sangat membantu pemerintah dalam menyampaikan aspirasi bagi kemajuan bangsa,” tutur dia.